Sekolah Tinggi Ilmu Al Qur’an (STIQ) An Nur Yogyakarta berdiri pada pada tahun 2002 dengan SK Dirjend Pendis No. Dj-II/356/2002 yang diresmikan langsung oleh Menteri Agama RI Prof. Dr. Sa’id Aqiel Husein al-Munawwar, dengan dua program studi (prodi), yaitu Prodi Tafsir dan Hadits (TH) dan Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI). Berdirinya TH berdasarkan SK Direktur Jenderal Kelembagaan Agama Islam No Dj. 1/35/2002 tertanggal 23 Oktober 2002.
Berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. 1429 tahun 2012 tertanggal 31 Agustus 2012, TH harus dipecah menjadi dua: Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) dan Ilmu Hadits (ILHA). Keputusan tersebut kemudian diperkuat lagi dengan Keputusan Jenderal Pendidikan Islam No. 3389 tahun 2013 tentang Penamaan Perguruan Tinggi Agama Islam, Fakultas, dan Jurusan Pada Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun 2013, tertanggal 3 Desember 2013. Dengan SK tersebut, IAT memfokuskan pada kajian al-Qur’an dan tafsir dengan segala kompleksitas keilmuannya. Sementara, ILHA memfokuskan pada kajian bidang hadits dan ilmu hadits dengan berbagai cabang ilmunya.
Lalu, ketika STIQ An Nur Yogyakarta berubah status menjadi Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta berdasar SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 1925 Tahun 2017, Fakultas Ushuluddin didirikan. Dari sejak itu, IAT dan ILHA secara resmi dinaungi oleh Fakultas Ushuluddin.
Pada periode 2021-2024, Dekan Fakultas Ushuluddin dijabat oleh H.M. Ikhsanudin, M.Si, dengan Wakil Dekan I Arif Nuh Safri, M.Hum. dan Wakil Dekan II Nur Aini, MA. Adapun Ketua Prodi IAT adalah Yuni Ma’rufah, M.Si., sedangkan Ketua Prodi ILHA dipegang oleh Qowim Mushthofa, M.Hum.
Unggul dan inovatif dalam pemaduan dan pengembangan keilmuan ushuluddin berbasis dialektika kekuatan turats Islam dan realitas sosial-budaya.
- Menjadikan Fakultas Ushuluddin yang unggul dan inovatif dalam mengembangkan kajian al-Qur’an dan hadits sesuai kebutuhan zaman dan masyarakat dengan tidak menghilangkan ciri khas pesantren.
- Menciptakan kader-kader bangsa yang kompetitif dan inovatif di bidangnya dengan selalu berlandaskan pada nilai-nilai al-Qur’an dan kepesantrenan.
- Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berbasis pengabdian masyarakat.
- Mengembangkan kerja sama dengan berbagai pihak di tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama di bidang studi al-Qur’an dan hadits.
Mencetak lulusan yang hafal al-Qur’an, ahli ilmu al-Qur’an dan tafsir, serta ahli bidang hadits dan ilmu hadits yang tetap memegang teguh nilai-nilai kepesantrenan.
Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) berfokus pada integrasi keilmuan Islam berbasis turats, kepesantrenan, dan keilmuan sosial kontemporer; penguasaan terhadap kitab-kitab turats al-Qur’an dan ilmu al-Qur’an; dan, hafalan 24 juz al-Qur’an. Prodi IAT didukung dengan adanya pesantren mahasiswa sehingga dasar-dasar keilmuan dibangun oleh nilai-nilai kepesantrenan.
Ilmu Hadis
Prodi Ilmu Hadits (ILHA) berfokus pada pemaduan sumber utama Islam (al-Qur’an dan hadits), penguasaan kitab-kitab turats hadits dan ilmu hadits, serta keilmuan sosial kontemporer. Termasuk tradisi di Prodi ILHA adalah hafalan 120 hadits serta durah dan ijazah hadits/ilmu hadits. Prodi ILHA terintegrasi dengan pesantren sehingga dasar-dasar keilmuan dibangun oleh nilai-nilai kepesantrenan.