Yogyakarta—Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) melakukan visitasi ke Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta pada Selasa hingga Rabu (23–25/07). Visitasi dilakukan demi memastikan kesiapan kampus berbasis al-Qur’an dan kepesantrenan ini rencana membuka Program Studi Magister (S-2) Pendidikan Agama Islam (PAI).
Dalam program visitasi tersebut, pihak BAN-PT diwakili oleh Prof. Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag., M.Si. (UIN Sunan Gunung Djati Bandung) dan Pof. Dr. Jauharoti Alfin, M.Si. (UIN Sunan Ampel Surabaya). Keduanya dibersamai oleh pendamping dari Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI (Diktis Kemenag RI), Sri Haryanti dan Wahyu Lestari.
Dalam sambutannya, Rektor IIQ An Nur Yogyakarta, Dr. Ahmad Shihabul Millah, M.A., mengungkapkan terima kasih kepada pihak BAN-PT atas tindak lanjut (baca: visitasi) atas proposal rencana pembukaan Prodi Magister PAI yang dilayangkan oleh IIQ An Nur Yogyakarta pada tahun yang lalu.
“Kita berharap bahwa cita-cita kita untuk membuka Prodi Magister PAI akan segera tercapai. Semoga dengan visitasi dari pihak BAN-PT ini, terwujudnya akan cita-cita tersebut selangkah lebih maju,” ungkap Shihab.
Sementara itu, dalam sambutannya, pihak visitor, yang dalam hal ini diwakili oleh Wahyu, menyatakan bahwa program visitasi diperlukan sebagai langkah verifikasi atas proposal pengajuan yang sudah masuk ke BAN-PT.
“Kedatangan kami ke sini bukan untuk menginvestigasi, lho, tapi sekadar konfirmasi saja,” ucap Wahyu setengah berkelakar yang kemudian disambut oleh tawa para calon pengelola Prodi Magister PAI di ruang Auditorium IIQ An Nur Yogyakarta.
Wahyu dan Jauharoti lantas melakukan pendalaman terhadap Borang Prodi Magister PAI IIQ An Nur Yogyakarta. Perlu diketahui, borang adalah alat untuk mengumpulkan dan mengungkapkan data dan informasi yang digunakan untuk menilai kelayakan dan mutu institusi perguruan tinggi. Keduanya memeriksa visi, misi, dan tujuan; kriteria kurikulum; deskripsi profil lulusan; capaian pembelajaran lulusan (CPL); daftar rancangan pembelajaran semester (RPS) mata kuliah; data calon dosen dalam kaitannya antara ijazah mereka dengan mata kuliah yang akan diampu; struktur pengelola; sistem informasi akademik (siakad); penjaminan mutu; serta, sarana dan prasarana (sarpras).
“Yang menjadi titik tekan kita sebenarnya adalah keunikan,” tukas Jauharoti. “Keunikan itu kita baca dari keunggulan prodi yang ditawarkan di borang. Keunggulan prodi merupakan terjemahan praksis dari visi dan misi. Keunggulan prodi harus tercakup dalam matakuliah-matakuliah yang dicanangkan, profil lulusan yang ditargetkan, serta rencana riset yang akan dilakukan.”
Wahyu menambahkan, kita bisa menghitung, ada berapa perguruan tinggi yang memiliki prodi magister PAI di seluruh Indonesia, lebih-lebih di Yogyakarta. Dan, tiap-tiap prodi magister PAI di kampus-kampus itu pasti memiliki keunikan tersendiri, bahwa yang satu tidak sama dengan yang lain, dan itu dapat dilihat dari keunggulan serta profil lulusan.
“Persaingain S-2 PAI itu sangat ketat karena termasuk prodi yang paling banyak peminatnya. Oleh sebab itu, IIQ An Nur harus memiliki tawaran yang unik untuk menarik minat mereka. Sebelum memutuskan masuk S-2 PAI IIQ, mereka akan mempertimbangkan dulu keunggulannya, apa bedanya dengan keunggulan yang ditawarkan oleh kampus lain, profil lulusannya seperti apa, serta apakah hal itu ditunjang oleh matakuliah-matakuliah dan program-program riset yang selaras, serta sarana dan prasarana yang menunjang,” ucap Wahyu.
Wahyu juga menukas, penjaminan mutu harus selalu diupdate dan dikembangkan. Sebab, budaya mutu menjadi parameter umum bagi seseorang dalam menilai suatu institusi.
“Orang pasti akan memilih masuk prodi yang berakreditas ‘Baik Sekali’ daripada yang terakreditasi ‘Baik’. Demikian pula, seorang pasien pasti memilih berobat di rumah sakit yang terakreditas Kars ‘Paripurna’ daripada ‘Madya’, misalnya,” tambah Wahyu.
Begitu pendalaman borang selesai, visitor menyurvei sarpras, yang meliputi calon ruang kelas magister, perpustakaan, ruang baca, laboratorium, ruang seminar munaqasah, dan lain-lain. Selanjutnya, visitor memberikan beberapa catatan yang harus direvisi dan diperbaiki dari borang agar rencana pembukaan Prodi Magister PAI IIQ An Nur Yogyakarta segera di-ACC.
Sivitas akademika IIQ An Nur Yogyakarta mohon doa dan restu semua pihak semoga cita-cita membuka Prodi Magister PAI segera mendapatkan izin. (MAF).