Penelitian dalam dunia akademik Kampus merupakan sesuatu yang terpenting. Hal inilah menjadikan penelitian selalu ada dan berkembang dalam perguruan tinggi. Setidaknya hal ini menjadi ukuran sebuah rangking dan prestasi dari perguruan tinggi. Dengan demikian, penelitian dan yang terkait dengannya menjadi bagian dari kebutuhan bagi perguruan tinggi.
Untuk meningkatkan kualitas penelitian di lingkungan IIQ an-Nur Bantul, khususnya bagi dosen, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IIQ an-Nur Bantul Yogyakarta. Kegiaatan training penguatan SDM bagi dosen untuk bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Kegiatan ini dikenal dengan Sekolah Metodologi Penelitian yang dilakukan selama sebulan dan dilaksanakan setgiap hari sabtu. Untuk kegiatan pertama pada hari Sabtu, 13 April 2019 ini dikaji tentang paradigma penelitian yang disampaikan oleh Dr. Sihabul Millah, MA. Wakil rektor III dari IIQ.
Tema kajian sekolah metodologi penelitian ini adalah paradigma ilmu pengetahuan dalam sebuah penelitian. Sebuah awal dalam melakukan penelitian. Istilah ini pertamanya dikenalkan oleh Thomas Khun tahun 1960-an dan terus berkembang sampai saat ini. Kesempatan ini dijelaskan tentang paradigma dalam penelitian yaitu dalam ilmu pengetahuan antara lain positivisme/post positivisme, konstruktivisme dan teori kritis.
Kajian atas ketiga hal tersebut terkait erat dengan ilmu pengetahuan yang biasa dikaji dalam filsafat ilmu. Bahasan tersebut adalah dalam ranah ontologi, epistemologi, metodologi, aksiologi, realitas, tujuan, teori, nilai, proses ilmu, etika, lingkup eksplanasi, kedudukan peneliti, contoh teori dan contoh model penelitian. Dengan demikian, melalui pemahaman paradigma penelitian dosen selaku peneliti dapat melakukan penelitian sesuai model dan paradigma.
Hadir dalam kesempatan sekolah metodologi ini adalah dosen di lingkungan IIQ an-Nur Bantul Yogyakarta. Mereka ini yang hadir antara lain Dekan Fak. Tarbiyah Dr. Munjahid, M. Ag. dan Fak. Ekonomi dan Bisnis Islam, Braham Maya Bramatullah dan sejumlah ketua prodi dan dosen yang berjumlah 30 orang. Dengan demikian, pada pertemuan ini dosen yang hadir dapat memahami teori terkait paradigma penelitian sehingga dapat menjadi bagian dalam mensukseskan penelitian melalui hibah nasional dan internasional. (MAS)