Siap Diterjunkan, Calon Peserta KKN IIQ An Nur Yogyakarta Angkatan ke-21 Dibekali Pelatihan Khutbah dan Fikih Perempuan

pakai - Siap Diterjunkan, Calon Peserta KKN IIQ An Nur Yogyakarta Angkatan ke-21 Dibekali Pelatihan Khutbah dan Fikih Perempuan
KegiatanPembekalan KKN ke-21 IIQ An Nur Yogyakarta 2024
TempatAuditorium/Ruang 215
WaktuJum’at (29/11), pukul 14:00–15:30.
PemateriDr. H. Khoirun Niat, M.A. & Dr. Lina, M.Pd.
ModeratorHadi Muhtarom, M.Pd. & Mujawazah, M.Pd.
MateriPelatihan Khutbah untuk Mahasiswa & Pelatihan Fikih Wanita untuk Mahasiswi

Yogyakarta—Penerjunan calon peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta direncanakan akan dilakukan pada 9 Desember 2024. Namun, sebelum itu, para calon peserta terlebih dahulu dibekali dengan latihan khutbah untuk mahasiswa dan latihan fikih wanita untuk mahasiswa. Panita KKN angkatan ke-21 mengundang Dr. H. Khoirun Niat, M.A. sebagai instruktur latihan khutbah, bertempat di Ruang 215, sedangkan Dr. Lina, M.Pd. diundang sebagai instruktur Latihan fikih wanita, bertempat di gedung auditorium kampus.

Pelatihan itu merupakan salah satu rangkaian dari acara Pembekalan KKN Angkatan ke-21 IIQ An Nur Yogyakarta Tahun Ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan selama dua hari (28–29/11). Pelatihan oleh Niat dipandu oleh Hadi Muhtarom, M.Pd., sedangkan pelatihan oleh Lina dipandu oleh Mujawazah, M.Pd.

“Pelatihan khutbah dan fikih wanita ini sangat penting sekali karena program kerja peserta KKN IIQ An Nur itu menitikberatkan pada sektor keagamaan. Kalau peserta KKN tidak bisa khubah, atau tidak bisa menjawab ketika ditanya masalah fikih, bagaimana nantinya pandangan masyarakat terhadap Pesantren An Nur, mengingat kampus ini berada di bawah naungan Yayasan Al-Ma’had An Nur?” tukas Ketua Panitia KKN, Qowim Musthofa, M.Hum., kepada nur.ac.id.

Niat memfokuskan materi pelatihannya pada khutbah Jum’at, seperti persiapan khatib untuk berkhutbah; syarat, rukun, sunnah, dan semua hal yang perlu diketahui tentang khutbah Jum’at; pelaksanaan khutbah Jum’at dari sejak khatib naik mimbar hingga turun kembali; dan, materi khutbah Jum’at serta cara menyampaikan materi itu kepada masyarakat kampung.

“Itu semua harus dipahami, dan kalau bisa dihapalkan, karena sangat urgen. Namun, yang tak kalah urgennya adalah kesiapan mental. Anda harus punya mental yang mumpuni, tidak dredek bicara di depan banyak orang, mampu menguasai diri. Kalau kesiapan mental tidak ada, apa yang sudah direncanakan sebelumnya biasanya buyar,” terang Niat.

Sementara itu, Lina memaparkan fikih wanita dari pembahasan soal darah haid, nifas, dan istihazhah. Tiga bahasan ini diuraikan secara terperinci dari hal-hal yang sudah umum diketahui publik hingga masalah-masalah yang jarang diketahui orang, namun sangat penting diketahui oleh setiap wanita. Bagi yang tertarik untuk membaca materi yang disampaikan oleh Lina, dapat mengunduhnya di sini (DOWNLOAD).

“Fikih wanita ini salah satu yang membedakan KKN mahasiswa IIQ An Nur dengan kampus lain. Materinya memang sudah umum, tetapi detail-detailnya masih jarang orang kampung yang tahu. Harapannya, materi haid, nifas, dan istihazhah diajarkan kepada warga, supaya ibadah wanita-wanita kampung yang kurang memiliki akses terhadap fikih wanita diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,” tukas Lina. (MAF).