Tingkatkan Performa Layanan, Staf TU IIQ An Nur Yogyakarta Gandeng BSI

WhatsApp Image 2024 10 30 at 10.47.12 - Tingkatkan Performa Layanan, Staf TU IIQ An Nur Yogyakarta Gandeng BSI

Yogyakarta—Bagian Tata Usaha (TU) Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta mengadakan Achievement Motivation Training (AMT) khusus untuk para staf pada Rabu (30/10) di Auditorium IIQ An Nur. Training ini diikuti oleh seluruh unsur di lingkungan TU IIQ An Nur Yogyakarta. Tujuan diadakannya adalah sebagai upaya unsur TU dalam peningkatan performa pelayanan.

“TU adalah wajah IIQ An Nur di lingkugan internal. Tinggi dan rendahnya level performa yang diberikan oleh para staf TU sangat menentukan terhadap puas dan tidaknya sivitas akademik atas pelayanan yang mereka terima,” jelas Sri Rahajeng, S.Pd., Kepala TU IIQ An Nur Yogyakarta, ketika dimintai keterangan oleh reporter nur.ac.id.

Untuk menuju ke arah peningkatan performa pelayanan ini, TU menggandeng Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Kabupaten Bantul yang secara khusus diminta memberikan pelatihan service excellence yang baru BSI kembangkan.

“Kalau dulu kita bekerja sama dengan BSI dalam hal simpan-pinjam, kini BSI akan melatih kita menjadi tenaga profesional dalam hal pelayanan. Pelayanan di kampus memang beda dengan di bank. Tapi kalau kita lihat di kampus-kampus besar, profesionalitas pelayannya hampir seprofesional pelayan perusahaan, seperti hotel,” ucap Rektor IIQ An Nur Yogyakarta, Dr. Ahmad Sihabul Millah, M.A., dalam sambutannya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ririn Indarwati, Branch Manager BSI KCP Bantul, ketika memberikan sambutan. Ia berharap bahwa training service excellence tidak hanya diberikan kepada para staf TU, melainkan juga kepada dosen dan pegawai lain.

“Dosen dan pegawai lain perlu juga ditraining agar mereka mengenal mind-set system yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan profesional yang punya sistem pelayanan prima,” tegas Ririn.

Nevi Widowati, Supervisi Operasional dan Layanan BSI, yang didapuk sebagai trainer, menjelaskan bahwa service excellent adalah suatu sistem pelayanan terbaik yang memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan, bahkan melebihi ekspektasi pelanggan.

“Pelayanan model sympathy system itu adalah pelayanan standar, sedangkan service excellent memakai model pelayanan empathy system, di mana kita sebagai pelayan tidak hanya bersimpati terhadap kebutuhan pengguna layanan, melainkan membantu menemukan dan mengimplementasikan solusi terbaik buat mereka,” jelas Nevi.

Menurutnya, service excellent didasarkan pada tiga basis konsep, yang disebutnya “3M”, yaitu ‘membantu dan menolong pengguna layanan’, ‘memenuhi kebutuhan pengguna layanan’, dan ‘melampaui harapan pengguna layanan’. Sebagaimana standard system, service excellent juga menetapkan beberapa kecakapan, seperti “5 magic word”, lima kata yang harus dibiasakan: permisi, tolong, maaf, terima kasih, dan terima kasih kembali; “7 attitude service”: senyum, salam, sapa, sopan, santun, semangat, dan solusi.

Diatur pula postur tubuh ketika berdiri dan berjalan, dan postur tangan ketika berjabat tangan atau menunjukkan sesuatu kepada pengguna layanan, termasuk aturan berpakaian, dan semacamnya. Demikianlah, service excellent menyediakan seperangkat kecakapan yang kompleks dan kalau diterapkan maka akan tercipta dalam institusi atau lembaga suatu sistem pelayanan yang prima. (MAF).