Selasa, 24 September 2019, Kedatangan beliau-beliau adalah untuk menyampaikan materi bela negara, dengan mengusung tema “Kuatkan Cinta Tanah Air demi NKRI”. Adapun yang menyampaikan materi adalah Bapak Sudiasih Joyowiono.
Menurut beliau, mahasiswa adalah kaum intelektual sebagai masyarakat terdidik yang sangat berpengaruh untuk bangsa ini di masa mendatang. Salah satu kontribusinya ialah dengan memerangi berita hoax, karena hoax merupakan salah satu ancaman untuk bangsa ini.
“ancaman adalah suatu usaha atau kegiatan yang dinilai dapat menimbulkan atau mengganggu keutuhan negara”, terang Sudiasih.
Salah satu ancaman yang menggerogoti bangsa ini adalah berita hoax dan intolerasnsi. Sasaran dari hoax adalah masyarakat akar rumput (golongan bawah) yang belum benar-benar paham terkait nasionalisme dan fungsi pendidikan. Sedangkan intoleransi dimaksudkan kurangnya rasa saling menghormati dan tenggang rasa diantara masyarakat Indonesia yang beragam suku, budaya serta bahasanya sebagai komunikasi pemersatu bangsa.
Setelah kegiatan, penulis sempat mengajukan pertanyan kepada narasumber terkait pesan dan kesan mengikuti kegiatan ini. Jelas beliau sebagai berikut:
“acara ini luar biasa, bagus sekali jangan lupa untuk selalu melakukan kordinasi dengan pihak luar seperti kami guna meyampaikan pesan nasionalis. Mengapa mahasiswa? karena mahasiswa adalah kaum intelektual dan yang bisa meredam (penyelewengan hoaks) juga dari kaum intelektual itu sendiri”.
Terkait kritik kepada pemerintah kalian boleh mengaspirasikan suara tetapi tidak boleh anarkis. Karena salah satu bentuk cinta tanah air adalah dengan mematuhi peraturan dan menghargai susunan pemerintahan (ulil amri), diama mereka adalah wakil rakyat. Dan sebagai warga negara yang baik adalah yang ikut memberikan suaranya dalam pemiihan umum. (Umi Hasanah/LPM)