FAKULTAS USHULUDDIN IIQ AN NUR YOGYAKARTA PERDALAM PEMAHAMAN AHLU SUNAH WALJAMAAH DENGAN STADIUM GENERAL BERSAMA DR. H MUHAMMAD YUNUS MASRUKHIN, LC. MA.

IMG 20191018 WA0004 - FAKULTAS USHULUDDIN IIQ AN NUR YOGYAKARTA PERDALAM PEMAHAMAN AHLU SUNAH WALJAMAAH DENGAN STADIUM GENERAL BERSAMA DR. H MUHAMMAD YUNUS MASRUKHIN, LC. MA.

Selasa 15/10, Fakultas Usuludin Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) An-Nur Yogyakarta. Mengadakan Studium General tentang penguatan pemahaman Ahlu Sunah Wal Jamaah. acara dimulai pada pukul 13.30 WIB. Acara ini  bertemakan “Teologi Aswaja Asy’ariyah-Maturidiyah dan Kontesinya di Indonesia dan Dunia.” Pada studium general kali ini, Fakultas Ushuluddin menghadirkan narasumber yang merupakan pakar dalam bidang ini beliau Dr. H Muhammad Yunus Masrukhin, Lc. MA.

Acara ini di pandu oleh saudra Sehilana Fahruri salah satu mahasiswa fakultas Ushuludin Institut Ilmu Alquran An Nur Yogyakarta. Selaku pembawa acara kemudian di lanjut dengan pembacaan ayat suci Alquran  yang di bawakan oleh saudari Afriani mahasiswa  semester I IAT fakultas ushuludin IIQ An Nur Yogyakarta.

Studium General yang diadakan di Auditorium IIQ An-Nur itu di ikuti oleh 150 peserta, mayoritas peserta berasal dari Mahasiswa dan dosen Fakultas Ushuludin. “Kegiatan ini merupakan rutinan Fakultas untuk melayani mahasiswa dalam proses mengembangkan nilai-nilai akademik dan keilmuan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diberikan kebebasan untuk berargumen mengenai teologi aswaja yang konteksnya pada peradaban dunia. Sudah banyak sekali perkembangan aswaja sekarang” papar KH. M. Ikhsanudin,MSI. Selaku dekan fakultas ushuludin pada sambutanya.

Stadium general ini di moderatori oleh salah satu dosen fakultas ushuludin yaitu bapak Maulidi, MA. Stadium general ini selain di isi kajian yang menjabarkan tentang genealogi paham Ahlu Sunah Waljamaah oleh Dr. H. Muhammad Yunus Masrukhin Lc. MA. Namun, salah satu dosen Institut Ilmu Alquran An Nur Yogyakarta beliau bapak Khoirul Imam, M. Hum juga menjadi salah satu penyanding pemateri yang menjelaskan tentang peta pergerakan dari sekte-sekte yang mengklaim dirinya adalah paham ahlu sunah waljamaah.

“ada empat kondisi diskursus terbentuknya munculnya paham ahlu sunah waljamaah dari golongan Asy’ariyah pada tahun 30 H/910 M diantaranya yaitu aspek teologis krisis kebenaran, yang kedua adalah adanya kuasa dan politik kebenaran, kemudian yang ketiga adalah adanya tradisi praktis keilmuan, dan yang terakhir adalah munculnya aspek spiritual dan kesalehan dari golongan Asy’ariyah. Itu lah beberapa kondisi diskursus yang melatarbelakangi munculnya golongan Asy’ariyah”. Ucap Dr. H. Muhammad Yunus Masrukhin Lc. MA. Saat mengkaji ulang kemunculan pemahaman aswaja golongan Asy’atiyah.  (Jamal, Tomi/LPM)