Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta untuk pertama kalinya menyelenggarakan Reuni Akbar. Kegiatan ini digelar bertepatan dengan diadakannya Silatnas Alumni An Nur.
Reuni Akbar ini digelar di Auditorium IIQ An Nur pada Selasa, 20/11/2018. Sejumlah 96 hadirin tampak antusias dalam memeriahkan acara tersebut.
Erwansyah Riyadi, M. Sc., selaku Ketua Panitia menyampaikan harapan dari diselenggarakannya kegiatan ini.
“Prinsipnya satu, saya harap pasca ini teman-teman yang hadir di sini, (para) alumni IIQ dan STIQ langsung gabung ke acara Silatnas,” ujar Erwansyah.
Erwansyah menambahkan jika setelah acara Reuni Akbar, para alumni turut memeriahkan acara Silatnas Alumni An Nur. Sehingga antara alumni IIQ An Nur dan alumni Pondok Pesantren An Nur akan sama-sama klop dalam melanjutkan perjuangan.
Selanjutnya, Drs. H. Atmaturidha, M.Pd, selaku Waka II menyampaikan pesan dari Rektor IIQ An Nur, yakni KH. Heri Kuswanto, M. Si., yang saat itu berhalangan hadir.
“(Pesannya yaitu agar) dibentuk kepengurusan alumni. Kemudian masing-masing wilayah ada yang menghendel. (Kepengurusan ini) nanti(nya) untuk membangun jaringan (dan) untuk meneruskan perjuangan supaya tali silaturahmi kita tetap menyambung dan masing-masing wilayah dalam perjuangan itu (dapat) memberikan informasi secara berkelanjutan, sehingga semangat kekuatan akan menyatu dan membara ke mana-mana,” ujar Atma.
Beliau menambahkan, seperti itulah cita-cita Almaghfurlah KH Nawawi Abdul Aziz, yang mana karena perjuangan beliau semua alumni turut menjadi satu bagian dari mata rantai perjuangan tersebut. Pengabdian para alumni sangatlah diperlukan, karena umat Islam era sekarang memerlukan orang-orang yang potensial, kreatif, produktif, dan memiliki semangat juang yang tinggi.
Ketua Yayasan Al Ma’had An Nur menyampaikan dua pesan yang perlu selalu diingat oleh para alumni IIQ An Nur.
“Yang pertama selalulah kalian senantiasa terus menerus menuntut ilmu,” kata KH. Yasin Nawawi.
Beliau berpesan kepada para alumni untuk terus menerus menuntut ilmu di mana pun dan kapanpun ia berada. Karena dengan begitu maka ilmu akan bertambah, sehingga hati pun akan bertambah dewasa, semakin bijaksana, dan hatinya akan semakin dekat dengan Allah swt.
“Maka teruslah menuntut ilmu, karena orang-orang yang berhenti menuntut ilmu berarti awal dari kebodohan,” papar KH. Yasin.
“Yang kedua menjaga dan membangun tradisi-tradisi,” tambah KH. Yasin.
Beliau menambahkan jika tradisi-tradisi yang dimaksud adalah tradisi-tradisi yang telah diwariskan oleh para leluhur, para Kiai, dan para pejuang agama Islam. Dengan kata lain yakni selalu menjaga Islam Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah.
Beliau juga memaparkan tentang tugas para alumni di era saat ini yaitu membangun benteng-benteng untuk menjaga eksistensi ajaran para guru yaitu tradisi-tradisi yang telah dibangun. Tugas selanjutnya adalah membuat terobosan dan inovasi baru agar tercipta kebaikan-kebaikan baru.
“Karena barang siapa yang membuat kebaikan-kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala yang terus mengalir setelah tradisi, inovasi, kebaikan-kebaikan itu terus dilakukan oleh generasi-generasi setelah kita,” tambah beliau.
Acara pembukaan tersebut ditutup dengan pembukaan acara Reuni Akbar secara resmi dan doa yang dipimpin oleh KH. Yasin Nawawi. (Fitri)