Kepala Sekolah SMA IT Raudhatul Ulum Ogan Ilir Dorong Siswanya Melanjutkan Studi di IIQ An Nur Yogyakarta

pakai - Kepala Sekolah SMA IT Raudhatul Ulum Ogan Ilir Dorong Siswanya Melanjutkan Studi di IIQ An Nur Yogyakarta

Yogyakarta—Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta menerima kunjungan dari rombongan Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMA IT) Raudhatul Ulum Ogan Ilir, Sumatera Selatan, pada Selasa (2/1). Rombongan yang terdiri dari 71 siswa dan 19 pendamping, termasuk kepala sekolah, kepala tata usaha, serta jajaran guru, melakukan kunjungan ini untuk mengenal lebih dekat atmosfer pendidikan berbasis al-Qur’an dan kepesantrenan yang diterapkan di IIQ An Nur Yogyakarta.

“Kami sangat tertarik dengan IIQ An Nur dan berharap ada di antara siswa kami yang melanjutkan pendidikannya di sini,” ungkap Kepala Sekolah SMA IT Raudhatul Ulum, Evin Winata, S.Pd., M.M., dalam sambutannya.

Menurut Evin, IIQ An Nur Yogyakarta memiliki banyak kesamaan dengan kultur di SMA IT Raudhatul Ulum, terutama dalam pendekatan berbasis pesantren.

“Di sini, ada asrama, kitab kuning, tahfidz Al-Qur’an, dan ilmu modern. Komplit. Lulusan dari kampus ini mendapatkan dua bekal sekaligus: ilmu akademik dan ilmu pesantren,” tambahnya.

Rombongan SMA IT Raudhatul Ulum diterima secara resmi di gedung auditorium oleh Ketua Humas Braham Maya Baratullah, S.S., M.S.I., bersama Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. H. Munjahid, M.Ag., dan Wakil Rektor II Bidang Administrasi dan Kepegawaian Drs. H. Atmaturida, M.Pd.

Dalam sambutannya, Atmaturida mengucapkan terima kasih atas kunjungan ini dan menyampaikan permohonan maaf jika ada kekurangan dalam penyambutan. Ia juga memaparkan sejarah singkat, perkembangan, dan gambaran umum tentang IIQ An Nur Yogyakarta.

Sementara itu, Munjahid menjelaskan keunggulan akademik IIQ An Nur Yogyakarta yang mengintegrasikan al-Qur’an dengan nilai-nilai kepesantrenan.

“Lulusan IIQ An Nur memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh perguruan tinggi lain. Setiap tahun, kami mencetak sarjana yang hafal al-Qur’an 30 juz beserta qira’ah sab’ah,” jelasnya.

Munjahid juga menambahkan bahwa kurikulum IIQ An Nur Yogyakarta tetap mengikuti standar nasional, tetapi diperkaya dengan kurikulum internal berbasis nilai-nilai pesantren.

Dalam sesi berikutnya, Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) IIQ An Nur Yogyakarta, Ali Mustaqim, M.Pd.I., memberikan penjelasan teknis tentang alur pendaftaran, beasiswa yang tersedia, serta rincian biaya pendidikan. Ia juga memotivasi siswa agar tidak berhenti pada jenjang SMA, melainkan melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi.

“Santri harus melanjutkan ke perguruan tinggi agar ilmu yang dimiliki dapat memberikan manfaat yang lebih luas. Dengan menjadi sarjana, santri bisa berkontribusi di lembaga pemerintahan maupun masyarakat,” ujar Ali.

Ali menekankan pentingnya memilih perguruan tinggi berbasis pesantren untuk menjaga kesinambungan ilmu agama yang telah dipelajari.

“IIQ An Nur adalah kampus berbasis pesantren yang mencetak lulusan dengan karakter santri: jujur, amanah, alim, dan cerdas. Selain menguasai ilmu modern, lulusan kami juga mampu membaca kitab kuning, hafal al-Qur’an, qira’ah sab’ah, serta memiliki akhlak mulia,” pungkasnya. (MAF).