Kegiatan | Pembukaan Pembekalan KKN ke-21 IIQ An Nur Yogyakarta 2024 |
Tempat | Auditorium IIQ An Nur Yogyakarta |
Waktu | 08:00–09:00 |
Sambutan | Qowim Musthofa, M.Hum. Dr. H. Munjahid, M.Ag. |
Tausiyah dan Doa | KH. Muslim Nawawi |
Yogyakarta—Pembekalan calon peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke-21 tahun 2024 Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta resmi dibuka pada Kamis (28/11) pukul 08:00. Bertempat di Auditorium IIQ An Nur, pembekalan KKN kali ini disambut oleh Qowim Musthofa, M.Hum. (Ketua Panitia KKN ke-21) dan Dr. H. Munjahid, M.Ag. (Wakil Rektor I). Adapun tausiyah dan doa oleh Ketua Yayasan Al-Ma’had An Nur Yogyakarta, KH. Muslim Nawawi.
Qowim menginformasikan bahwa calon peserta KKN ke-12 yang tercatat berjumlah 157 orang. Mereka dibagi menjadi 13 kelompok untuk pendaftar KKN reguler yang akan diterjunkan di sembilan pedukuhan di Kapanewon Dlingo. Sementara, pendaftar KKN mandiri berjumlah 17 orang, jadi dua kelompok, dilokasikan di Pedukuhan Sakulan dan Pondok Pesantren An Nur Ngrukem.
Qowim juga menginformasikan bahwa acara pembekalan KKN direncanakan akan dilangsungkan selama dua hari (tanggal 28–29 November 2024). Ia berharap para calon peserta KKN mengikuti rangkaian acara dari Kamis hingga Jum’at dengan baik dan tidak bolos karena materi-materi yang diberikan sangat penting demi kelancaran proses KKN nantinya.
“Jangan peserta KKN tahun kemarin, ada yang kebingungan di tempat KKN karena ia tidak hadir saat pembekalan,” jelas Qowim.
Sementara itu, Munjahid menyampaikan dalam sambutannya bahwa setidaknya ada dua poin penting yang perlu dicatat dari pengalaman KKN mahasiswa IIQ An Nur Yogyakarta pada tahun-tahun sebelumnya. Pertama, peserta KKN sangat dekat dengan masyarakat, dan program-program yang dibuat menyentuh langsung problem dan kebutuhan masyarakat setempat. Kedua, peserta KKN dikenal menjunjung tinggi moral dan etika sehingga masyarakat merasa senang dengan kehadiran mereka.
“Itu kata masyarakat, penilaian masyarakat, bukan kata saya. KKN IIQ An Nur memang selalu mendapat sambutan positif dari tahun ke tahun. Oleh karenanya, tidak sedikit desa-desa yang mengajukan permintaan kepada kami untuk menerjunkan mahasiswa KKN di desa-desa itu. Bahkan, ada desa yang kecanduan, minta KKN dari IIQ An Nur dua atau tiga tahun secara berturut-turut,” terang Munjahid.
Adapun Kiai Muslim, dalam tausiyahnya, mewanti-wanti agar para peserta KKN untuk benar-benar berjuang mengabdi kepada masyarakat karena penerjunan KKN ke-21 ke Dlingo benar-benar diharapkan oleh warga Dlingo.
“Mereka menantikan kehadiran Anda. Jangan kecewakan masyarakat. Mengabdilah dengan sebaik mungkin dan penuh keikhlasan. Saya, atas nama Yayasan Al-Ma’had An Nur, juga mewanti-wanti untuk senantiasa menjaga nama baik almamater IIQ An Nur dan Pondok An Nur karena masyarakat Dlingo akan melihat wajah An Nur dari Anda sekalian, dan biasanya yang akan dilihat dari Anda adalah akhlakul karimah,” dawuh Kiai Muslim.
Kiai Muslim juga menyatakan bahwa bekal KKN itu ada dua: bekal untuk diri sendiri dan bekal untuk diberikan kepada masyarakat. Apabila diri sendiri sudah punya bekal maka bekal itulah yang nantinya harus diberikan kepada masyarakat. Intinya, menurut Kiai Muslim, adalah ibda’ binafsik (mulailah dari dirimu sendiri), lalu barulah orang bisa berdakwah kepada orang lain.
“Apakah bekal paling baik untuk diri sendiri? Takwa. Sebab, Allah Swt. berfirman dalam dalam Surah al-Baqarah ayat 197: وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ (Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa),” ucap Kiai Muslim.
Tatkala pembukaan pembekalan KKN selesai digelar, Qowim berinisiatif menjadikan potongan firman Allah Swt. sebagai yel-yel KKN ke-21 agar senantiasa diingat-ingat oleh peserta KKN selama 40 hari bersama masyarakat.
“KKN 21…??” teriak Qowim.
“Watazawwaduu fainna khaira zaadit taqwa…!!” jawab peserta KKN bersama-sama. (MAF).