Bertempat di Universitas Pancasila Jakarta, pada Selasa dan Rabu, 6-7 Juni 2023 telah diselenggarakan acara Seminar Internasional dan Call for Paper 22nd MIICEMA in Conjuction with 2nd ECOBESTHA dengan tema Building Economic Resilience in a VUCA World. “MIICEMA merupakan forum kerjasama antar perguruan tinggi di Malaysia dan Indonesia yang terbentuk sejak tahun 1993, saat ini anggotanya sudah mencapai 37 perguruan tinggi dari kedua negara,” ujar Gunawan yang menjadi project officer dari acara ini.
Lebih lanjut, Professor Madya Dr. Muhammad Hakimi Syafiai selaku Chairman MIICEMA menjelaskan bahwa kerjasama MIICEMA bersifat holistik khususnya dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Seminar internasional ini adalah agenda rutin tahunan MIICEMA dengan harapan makin memperkuat hubungan kedua negara, utamanya dalam budaya akademik.
Disela-sela acara, seluruh perguruan tinggi yang tergabung dalam keanggotaan MIICEMA, termasuk IIQ An Nur Yogyakarta yang diwakili Dr. Ahmad Sihabul Millah, M.A. (Rektor) dan M. Arif Kurniawan, S.H.I., M.E.I. (Dekan FEBI) melakukan penandatangan MoU dan MoA dengan UKM Malaysia pada acara Gala Dinner di The Hotel Margo untuk memperkuat kerjasama Tridhama perguruan tinggi dengan konsep green competition. Dokumen MoU dan MoA ditandatangani oleh Rektor dan Dekan masing-masing perguruan tinggi, sedangkan penyerahan dokumen MoU dan MoA secara simbolis diberikan di atas panggung Gala Dinner.
Seminar internasional yang diselenggarakan selama dua hari ini diikuti lebih dari 153 peserta dari 30 universitas di Indonesia dan Malaysia.
Hadir sebagai pembicara utama pada hari pertama dalam seminar tersebut adalah Prof. Dr. Bambang Brodjonegoro (Menteri Keuangan RI 2014 – 2016) dan Anggoro Eko Cahyo (Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan). Dalam seminar ini juga menghadirkan UKM Shape yang digawangi oleh Prof. Datuk. Dr. Muhammad Hussin yang telah belasan tahun bekerja sama dengan Nordic Apiary yang diwakili oleh Michael Warren dari Swedia.
“Hasil seminar diharapkan dapat memberi nilai tambah dalam tatanan akademik, dan bagi regulator untuk menerapkan strategi dan kebijakan ekonomi yang lebih baik dalam menghadapi VUCA. Kami mengucapkan terima kasih pada co-host dan sponsor yang telah membantu terselenggaranya acara ini,” kata Gunawan.
Prof. Bambang Brodjonegoro di dalam sesi diskusi mengemukakan pentingnya membangun daya tahan ekonomi di tengah ketidakpastian ekonomi global. Prof. Bambang Brodjonegoro menjelaskan sejumlah anomali, seperti tren inflasi yang tinggi di negara maju, seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang.
Pada hari kedua, Prof. Eeng Ahman dari Universitas Pendidikan Indonesia menyampaikan materinya dengan tema “peran pemimpin dalam situasi krisis dan tantangan ekonomi” yang dilanjutkan oleh Prof. Ghafar Ismail dari Universiti Kebangsaan Malaysia yang mengajak para peserta seminar untuk berdiskusi tentang “Religious and Economic”.
Selain sesi sharing dari kedua pemateri, kegiatan seminar hari kedua juga memfokuskan pada round table discussion bagi seluruh anggota MIICEMA untuk memperkuat implementasi program-program Tridharma perguruan tinggi untuk 1 tahun kedepan.