
Yogyakarta—Pada Selasa (22/10), sivitas akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta menggelar sarasehan di Auditorium IIQ An Nur. Sarasehan ini merupakan rentetan dari sarasehan yang dihelat sebelumnya, pada Kamis (17/10). Jika sarasehan sebelumnya ditujukan untuk membangun sinergitas antara pengelola dengan jajaran dosen FEBI IIQ An Nur Yogyakarta, sarasehan kali ini dimaksudkan untuk membangun sinergitas antara visi-misi fakultas dengan organisasi yang ada di lingkungan FEBI IIQ An Nur Yogyakarta.
Hadir dalam sarasehan Dwi Harmoyo, S.Pd., M.E.Sy., Puji Solikhah, M.M., dan Listiyowati, S.E., M.Pd., Akt., CA, ACPA sebagai perwakilan dari fakultas, ketua dan pengurus Dewan Mahasiswa (DEMA) Kabinet Tamashankara, ketua dan pengurus Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI), Manajer Im Mart (Laboratorium Ekonomi Syariah), Manajer Im Bank (Laboratorium Perbankan Syariah), serta perwakilan tiap-tiap kelas di Prodi Ekonomi Syariah dan Perbankan Syariah.
“Fakultas menyediakan ruang untuk konsultasi. Jika itu terkait kurikulum, tanya ke Ibu Puji Solikhah. Kalau mengenai kemahasiswaan, bisa langsung tanya ke saya,” jelas pimpinan sarasehan, Dwi Harmoyo, S.Pd., M.E.Sy.
Para peserta sarasehan tampak semangat mengikuti jalannya acara. Ini terbukti dari banyaknya atensi yang dilayangkan saat sesi tanya-jawab. Muhammad Irda dari DEMA, misalnya, bertanya tentang metode pendampingan pembelajaran di kelas. Menurutnya, ini penting diterangkan agar kelas lebih semakin “hidup” dan mahasiswa terbatu dalam proses pengembangan diri. DEMA juga mengusulkan untuk mendapatkan dorongan material dari fakultas terutama terkait dengan program-program unggulan.
Dukungan material dari fakultas juga diusulkan oleh Pramuja sebagai perwakilan KSEI. Lebih dari itu, ia mempertanyakan posisi serta relasi antara KSEI atau organisasi-organisasi kemahasiswaan lainnya dengan fakultas.
Perwakilan dari Im Mart, Silvi, mengusulkan penambahan usaha di bidang percetakan karena kebutuhan mahasiswa terhadap bidang percetakan beserta turunannya cukup besar. Selama ini, Im Mart hanya berkonsentrasi pada pengembangan usaha makanan.
Adapun perwakilan dari Im Bank, Ardion, meminta fakultas supaya mengawal persyaratan calon nasabah. Menurutnya, syarat calon nasabah Im Bank selama ini masih terkesan longgar sehingga nama-nama sebagian dari mereka muncul dalam daftar kredit macet.
Miftahul Huda, perwakilan dari Prodi Ekonomi Syariah, meminta fakultas memberikan dorongan kepada mahasiswa-mahasiswa yang hendak mengikuti lomba di luar kota. Di lain pihak, perwakilan Prodi Perbankan Syariah, Almas, mengusulkan agar mahasiswa diberi kesempatan untuk “turun ke bawah”, melihat problem nyata di masyarakat, mengedukasi mereka, dan yang terpenting memperkenalkan Prodi Perbankan Syariah kepada mereka.
Semua saran dan usulan tersebut mendapatkan tanggapan positif dari Dwi dan Puji. Keduanya menyatakan bahwa organisasi-organisasi di lingkungan FEBI IIQ An Nur Yogyakarta punya peluang yang sama untuk berkembang, dan pihak fakultas siap memberikan dukungan yang berarti dari sisi pendanaan.
Tiap-tiap organisasi diminta untuk segera mengirimkan AD/ART organisasi, termasuk dokumen susunan organisasi, serta program kerja yang dicanangkan periode tahun ajaran 2024–2025 ke fakultas.
“Fakultas akan mengkaji ulang tiap-tiap dokumen. Fakultas akan membuat skema pendanaan untuk program-program organisasi yang punya irisan dengan program-program fakultas,” jelas Puji. (Tyo/MAF).