
Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IIQ An-Nur Yogyakarta mengadakan Sosialisasi Surat Keputusan Organisasi Mahasiswa 2016 pada Selasa, (03/4). Tema yang diusung kali ini yakni, “Revitalisasi Arah dan Garis Kebijakan Organisasi Mahasiswa dalam Membangun Kampus.” Sedang narasumber yang dihadirkan yaitu A. Sihabul Millah, MA., selaku Wakil Rektor III (Bidang Kemahasiswaan), Dr. Munjahid, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah, M. Ikhsanuddin, M.SI., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin, dan Braham Maya Baratullah selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam.
Acara tersebut dilaksanakan di Auditorium IIQ An-Nur Yogyakarta. Dihadiri oleh puluhan mahasiswa delegasi dari masing-masing DEMA Fakultas, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan Unit Kegiatan Khusus (UKK) di IIQ An-Nur Yogyakarta. Mereka begitu antusias mengikuti acara tersebut.

Dalam sambutannya, Johan Utsman selaku Ketua DEMA IIQ An-Nur mengungkapkan bahwa latar belakang diadakannya sosialisasi ini karena kegelisahan yang dirasakan oleh para pengurus melihat organisasi kemahasiswaan kurang aktif bergerak. Oleh sebab itu, mereka ingin membangkitkan kembali organisasi mahasiswa yang selama ini terlihat mati.
“Jadi latar belakang kita mengadakan acara ini adalah dalam rangka peralihan itu, dari STIQ menjadi IIQ. Otomatis banyak yang harus kita rubah termasuk itu organisasi kemahasiswaan. Ini adalah inisiasi dari teman-teman DEMA Institut, bagaimana kemudian membangkitkan kembali organisasi mahasiswa di IIQ An-Nur, yang selama ini kita lihat semenjak kepemimpinan saya itu kelihatan mati,” tutur Johan.
Di sisi lain karena adanya peralihan dari STIQ An-Nur Yogyakarta menjadi IIQ An-Nur Yogyakarta, maka juga terjadi perubahan posisi organisasi kemahasiswaan. Perubahan posisi itu membuat para pengurus merasa bingung bagaimana harus berbuat. Johan mengatakan bahwa mereka tidak menyalahkan perubahan tersebut. Namun, yang mereka permasalahkan adalah karena tidak adanya sosialisasi organisasi sebelum terbentuknya organisasi yang baru.
“Soalnya karena kami ini masih bingung terkait dengan garis koordinasi dan garis instruksi itu. Kami tidak menyalahkan peralihan STIQ menjadi IIQ, tetapi yang kami persalahkan di sini adalah panduan pedoman organisasi kemahasiswaan. Jadi, kami di sini akan berusaha untuk membahas panduan organisasi keahasiswaan. Bagaimana hal itu cocok dipadukan dalam organisasi kemahasiswaan IIQ An-Nur,” papar Johan.
“Saya lihat juga teman-teman dari DEMA Fakultas, saya rasa mereka juga sudah berada pada titik jenuh. Titik jenuh di mana mereka juga tidak paham terkait dengan garis instruksi dan koordinasi itu. Makanya dari DEMA Institut berinisiatif untuk menyelenggarakan acara ini, supaya kita kembalikan semangat organisasi kemahasiswaan di IIQ yang selama ini kelihatan mati,” tambahnya. (Tim Redaksi Harokati)