Ushuluddin Gandeng LPMQ untuk Diskusikan Mushaf Nusantara

WhatsApp Image 2022 10 07 at 15.04.40 1 - Ushuluddin Gandeng LPMQ untuk Diskusikan Mushaf Nusantara

Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) An Nur Yogyakarta menggandeng Lembaga Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ) Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) untuk mendiskusikan Mushaf Al-Quran di Nusantara pada Kamis (6/10).

Menurut Dekan Fakultas Ushuluddin IIQ An Nur Yogyakarta H. M. Ikhsanuddin, seminar nasional ini penting untuk meningkatkan keilmuan mahasiswa tentang Mushaf Al-Quran di Nusantara.

“Harapannya, mahasiswa bisa mengerti tentang isu mushaf di Indonesia, mulai dari manuskrip-manuskrip yang sudah ditemukan dan didigitalkan hingga proses pentashihan Mushaf,” jelasnya.

Agar sanadnya langsung dari lembaga yang memiliki otoritas, kata Ikhsan, Fakultas Ushuluddin bekerja sama dengan LPMQ dan menghadirkan Dr. A. Hakim Syukrie dan Anton Zaelani, M.Hum sebagai narasumber.

Anton bicara tentang proses pentashihan Al-Quran di Kemenag RI. Menurutnya, ada tiga (3) elemen penting dalam proses tersebut: subjek, objek, dan proses.

Subjek tidak lain adalah para pentashih dan objek lebih pada master Al-Quran yang dikirimkan oleh pihak ketiga (penerbit).

Adapun proses mencakup meneliti dan mengoreksi objek, seperti apakah hurufnya sudah lengkap, adakah titik yang kurang, adakah harakat yang salah, dan sebagainya.

“Jika misal ada yang terlewat satu titik saja, dan itu luput, padahal sudah dicetak 1000 eksemplar, maka itu harus ditarik semuanya dan cetak ulang,” tegas Anton.

“Jadi, satu titik dalam Al-Quran itu seharga satu motor baru,” imbuhnya dalam diskusi bertema Jelajah Mushaf Al-Quran Nusantara: Pendekatan Tashih dan Filologi.

Bila Anton fokus pada aspek detail mentashih, Hakim lebih pada dinamika manuskrip Al-Quran di Indonesia.

Hakim menjelaskan, model Al-Quran yang ada di Indonesia terpengaruh oleh Mushaf Bahriyyah Turki. Ini bisa dilihat dari ornamen dan model segi panjang.

Perlu diketahui, seminar yang diselenggarakan di auditorium utama IIQ An Nur Yogyakarta ini dihadiri oleh segenap dosen Fakultas Ushuluddin dan dipandu oleh Muhammad Saifullah, MA.